DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
B. Tujuan
Kegiatan
BAB
II PEMBAHASAN
A. PT.
Air Mancur
B. Kegiatan
di PT Air Mancur
C. Laboratorium
Perusahaan
BAB
III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kunjungan industri dipilih untuk menambah pengalaman siswa tentang dunia
kerja. Siswa dituntut untuk aktif menggali
informasi tentang kunjungan industri untuk memperoleh pengetahuan tentang
proses yang ada di perusahaan yang dikunjungi. Kunjungan industri dilakukan
untuk memberikan gambaran kepada siswa tentang industri dan proses produksi di
bidang bisnis baja dengan berbagai macam
yang produk yang dihasilkan. Siswa harus membandingkan proses produksi di dunia kerja dengan ilmu
yang diperoleh di sekolah. Siswa diwajibkan membuat laporan
atas informasi yang di peroleh selama kunjungan industri tentang perusahaan
yang bersangkutan.
B.
Tujuan Kegiatan
1. Agar siswa mengetahui cara
memproduksi jamu dengan baik
2. Agar siswa mengetahui mesin-mesin
produksi
3. Agar siswa mengetahui cara kerja dipabrk yang baik dan yang harus dilaksanakan.
4. Agar siswa mengetahui lebih banyak
tentang beragam tanaman obat (simplisia).
5. Agar siswa mengetahi cara-cara
mengolah obat tradisional yang baik.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PT. Air Mancur
1.
Profil PT. Air Mancur
a.
Identitas Perusahaan Air Mancur
Nama : PT. Air Mancur
Deskripsi
: Perusahaan ini bergerak dalam
bidang produk Herbal &
Minuman Kesehatan
Alamat : Jl Rejowinangun RT 33/100 Kotagede
Yogyakarta
Kategori : Pabrik / Manufaktur
Website
: http://www.airmancur.co.id/ .
b.
Visi dan Misi Perusahaan Air Mancur
·
Visi
-
Untuk
menjadi pemimpin pasar di Indonesia dalam produk-produk kesehatan alami.
·
Misi
-
Untuk
menghasilkan obat-obatan herbal, minuman kesehatan, kosmetik dan suplemen
makanan dengan inovasi dalam bahan-bahan alami, nilai tambah tinggi dan manfaat
kesehatan kepada masyarakat.
-
Untuk
mencapai kepuasan pelanggan yang tinggi melalui nilai dari produk-produk
berkualitas.
-
Untuk
memenuhi Stakeholder melalui pertunjukan perdana di atas rata-rata industri.
-
Untuk
mempertahankan pertumbuhan usaha yang berkelanjutan di atas rata-rata industri,
selanjutnya meningkatkan pangsa pasar di kategori produk masing-masing.
-
Untuk
membangun sumber daya manusia yang handal dan kompeten dalam fungsi
masing-masing.
2.
Sejarah PT. Air Mancur
PT.
Jamu Air Mancur pada mulanya merupakan industri rumah tangga yang dirintis oleh
Lambertus Wono Santoso yang didirikan di Pucang Sawit Surakarta dengan tenaga
kerja hanya berjumlah 11 orang. Pada awal berdirinya proses sortasi, pembersihan bahan,
penggilingan dan pengemasan masih dikerjakan secara manual. Produk kemudian
dipasarkan di Jakarta oleh L.W. Santoso, dan karena terinspirasi dengan sebuah
air mancur yang ada di Jakarta maka perusahaan ini dinamakan
” Air Mancur”. Tanggal 23 Maret 1963, L.W. Santoso mengajak dua orang
rekannya yaitu Kimun Ongkosandjojo dan Rudi Hindrotonojo untuk memperbesar
usaha dengan menyewa sebuah pabrik lengkap dengan mesin giling yang terletak di
Wonogiri. Pada tanggal 23 Desember 1963 industri rumah tangga ini resmi berubah
menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT. Air Mancur
yang berkedudukan di Wonogiri.
Pada
tanggal 1 Januari 1964 seluruh kegiatan dipindahkan dari Pucang Sawit ke
Wonogiri dengan tenaga kerja berjumlah 50 orang. Tahun 1969 jumlah
karyawan mencapai 68 orang sehingga ruangan menjadi sempit. Oleh karena
itu perusahaan mendirikan gedung baru di jalan pelem Wonogiri yang mulai
digunakan pada tanggal 5 Oktober 1969, sementara Pucang Sawit digunakan sebagai
gudang bahan baku. Pesatnya kemajuan
yang dialami perusahaan diimbangi dengan mendatangkan mesin- mesin giling dan
mesin tumbuk baru. Jumlah tenaga kerja terus mengalami
peningkatan dari waktu ke waktu sehingga pada tahun 1973 telah mencapai sekitar
1000 karyawan. Pada tahun ini mulai dibangun pabrik lagi di Palur
tepatnya di Dusun Tegalharjo, kelurahan Dagen Kecamatan Jaten Karanganyar,
karena keperluan ruangan kerja yang mendesak maka pada tanggal 24 Februari 1974
L.W. Santoso segera meresmikan pabrik di Karanganyar itu walaupun sebenarnya
pembangunannya belum selesai seluruhnya.
Pada
perkembangan selanjutnya dibangun lagi pabrik baru pada tahun 1976 di Desa
Jajar, Kleco dalam Kota Surakarta. Peresmian pabrik baru di Kleco yang
disediakan untuk kegiatan logistik dan laboratorium penelitian dan pengembangan
ini dilakukan oleh Departemen Kesehatan RI pada tanggal 10 Desember 1976.
pada tahun 1978 di bangun lagi pabrik baru di Desa
Giriwono, kira-kira 4 km dari arah Wonogiri kota ke arah Solo. Dari tahun
ketahun PT. Jamu Air mancur terus mengalami kemajuan yang cukup berarti, pada
tahun 1995 dibangun lagi perusahaan di Jetis khusus untuk memproduksi
kosmetika. Namun PT. Jamu Air Mancur bukan berarti tanpa masalah, karena pada
tahun 1997 mendapat musibah dimana salah satu bagian dari pabrik yang terletak
di Palur yaitu bagian pengemasan mengalami kebakaran sehingga untuk proses
pengemasan di pindahkan ketempat terdekat dengan Unit Palur yaitu Celep yang
terletak ± 400m dari Unit Palur. Karena kota Solo
semakin padat maka lingkungan kota tidak boleh didirikan industri.
B.
Kegiatan di PT Air Mancur
1.
Macam-macam proses produksi jamu
Lokasi
Unit yang ada di PT. Jamu Air Mancur beserta proses yang dilakukan antara lain:
a. Unit Produksi Palur, untuk proses
pengolahan jamu serbuk dan obat luar dalam bentuk padat.
b. Unit Produksi Jetis, untuk
pengolahan produk kosmetik.
c. Unit Produksi Pelem, untuk
pengolahan produk makanan dan minuman.
d. Unit Produksi Klampisan untuk
pengolahan produk makanan dan
minuman
e. Unit Produksi Celep, untuk proses
pengemasan jamu serbuk dan obat luar dalam bentuk padat dengan menggunakan
mesin.
2.
Pengelolahan Bahan Baku
Pengolahan
bahan baku yang ada di PT. Air Mancur lebih jelasnya
adalah sebagai berikut:
a. Sortasi
Sortasi
adalah suatu kegiatan untuk menghilangkan suatu kotoran atau benda-benda lain yang
ada pada bahan.
Sortasi dilakukan dengan tujuan untuk memisahkan bahan baku
dan kotoran yang terbawa pada saat penerimaan awal, misalnya kotoran tersebut
berupa tanah, kerikil, debu atau benda asing lainnya dan bahan baku yang tidak
sesuai SAM juga
b. Pencucian
Pencucian
yang dilakukan di PT. Jamu Air Mancur terdiri dari 2 tahap. Pencucian pertama
dengan air bersih dilakukan sebanyak tiga sampai berulang kali mengunakan bak
bertingkat. Sedangkan untuk pencucian kedua mengunakan
cairan disenfektan.
c. Penyaringan
Penggorengan
yang dilakukan pada bahan baku adalah jenis goreng
sangrai yaitu penggorengan tanpa memakai minyak. Contoh bahan yang disangrai
antara lain botor dan kedawung. Proses penggorengan
kedawung bertujuan untuk mengelupas kulit.
d. Pengeringan
Pengeringan
yang dilakukan di PT. Jamu Air Mancur digunakan pada bahan yang mengalami
proses pencucian. Bahan-bahan tersebut adalah umbi-umbian,
akar-akaran dan jenis rimpang. Tujuan dari proses pengeringan adalah
untuk menghasilkan keseragaman kadar air dari
bahan-bahan tersebut yaitu kurang dari 10%.
e. Pengecilan Ukuran
Pengecilan
ukuran bertujuan untuk memenuhi standar keseragaman bahan dan untuk memudahkan
proses selanjutnya. Pengecilan ukuran dilakukan agar bahan mempunyai ukuran
yang sama.
f. Standarisasi bahan
Untuk
mencapai bahan yang sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh PT. Jamu Air
Mancur dilakukan proses yang disebut standarisasi bahan. Bahan yang biasa
dilakukan proses standarisasi adalah bahan yang telah dilakukan pengecilan
ukuran yaitu daun- daunan, akar-akaran, umbi-umbian dan rimpang.
g. Peracikan.
Bahan baku yang telah melalui proses-proses diatas, selanjutnya
masuk dalam proses peracikan. Peracikan bahan baku
dilakukan berdasarkan order dan bagian produksi sesuai perencanaan dari PPC
(Plan Product Control). (PT. Jamu Air Mancur, 1999:26-32)
3.
Stuktur Organisasi Perusahaan
Manajemen
PT. Jamu Air Mancur yang berhubungan dengan aktivitas langsung dengan aktifitas
produksi di Unit Produksi Palur dibagi menjadi beberapa departemen yang
bertangung jawab kepada masing-masing General Manager (GM). Berikut ini adalah bagian dari
masing-masing pembagian beserta dengan tugasnya:
a. Departemen Plan Manager.
1) Merencanakan, mengarahkan dan
mengevaluasi seluruh proses
2) produksi sesuai target yang telah
ditentukan.
3) Menyusun dan melaksanakan rencana
mingguan berdasar surat perintah mingguan.
4) Mengatur kebutuhan karyawan seperti
makan siang, poliklinik, dan penggajian.
b. Departemen Quality Control.
Departemen
Quality Contol (QC) merupakan departemen yang akan
mengontrol kualitas produk di PT. Air Mancur. Dan bertanggung jawab terhadap
mutu produk yang dihasilkan, departemen ini juga merangkap sebagai penanggung
jawab atas sanitasi perusahaan, pemberian nomor batch, melaksanakan pemeriksaan
bahan baku jamu dan bahan bantu jamu secara
makroskopis dan mikroskopis, dan lain sebagainya.
c. Departemen Technical
Bertanggung
jawab dalam hal perawatan mesin dan memperbaiki jika ada kerusakan.
d. Departemen SSH ( Safety, Sanitasi,
Hygene)
1) Membentuk gugus keselamatan kerja di
seluruh Unit PT. Jamu Air Mancur.
2) Mengkoordinir pemeriksaan air
produksi bekerjasama dengan QC dan PDAM.
3) Pemeliharaan fasilitas MCK.
4) Menangani sanitasi Pabrik.
e. Departemen Treasury
1) Mengarahkan dan mengawasi proses
pengolahan seluruh keuangan berkaitan dengan kebutuhan perusahaan
2) Melaksanakan pembayaran hutang
piutang perusahaan, penggajian, dan penydiaan kas beku untuk tiap unit.
3) Melaksanakan kegiatan administrasi
keuangan berkaitan dari agen dan distributor, meliputi data-data tagihan dan
surat-surat pembekuan.
f. Departemen Accounting
1) merencanakan ,mengarahkan dan mengawasi seluruh
administrasi pembekuan perusahaan dan
distributor.
2) Melaksanakan pengolahan administrasi
dan perhitungan pajak
perusahaan.
3) Menyiapkan faktur pajak standar
untuk agen jamu.
g. Departemen Purchasing
1) Merencanakan dan mengawasi semua
proses pengadaan bahan kebutuhan perusahaan meliputi bahan produksi dan non
produksi.
2) Pengadaan Etiket dan Non Produksi.
3) Pengadaan bahan Simplisia dan
Farmasi.
h. Departemen PSO (Product Supply
Operation)
1) Melaksanakan kegiatan yang
berhubungan dengan penyimpangan bahan baku
2) Bertanggung jawab terhadap
penyimpangan Etiket.
i.
Departemen
Informasi dan teknologi.
1) Merencanakan, mengarahkan dan
mengawasi proses teknologi informasi di seluruh PT. Jamu Air Mancur.
2) Mengkoordinir dan mengendalikan
pemakaian, pemeliharaan dan perbaikan hardware dan software.
3) Melaksanakan perawatan dan perbaikan
program pengggajian pada SDM di seluruh Unit/Lokasi.
4) Perawatan seluruh program data resep
jamu dan semua produk PT.
5) Jamu Air Mancur. (PT. Jamu Air
Mancur, 1999:5-7)
4.
Laboratorium Perusahaan
a. Laboratorium Farmakognosi
Pengawasan yang dilakukan meliputi pemeriksaan mutu bahan baku, contohnya penawaran dari suplier bahan baku. Sampel
yang akan dibeli diuji keaslian dan kadar kandungan
zat berkhasiatnya sesuai dengan yang ditawarkan dan kadar zat berkhasiat yang
terkandung memenuhi Standar Air Mancur (SAM). Pemeriksaan
menyangkut makroskopis bahan dari bentuk, warna, bau dan rasa dan pemeriksaan
makroskopis dengan mikroskop untuk lebih menguatkan dan dapat melihat
konsentrasi dalam bahan.
Pengawasan lain yang dilakukan pada saat jamu
setengah jadi yang telah distandarisasi, bahan diperiksa secara mikroskopis
dengan melihat menggunakan mikroskop bentuk fisik dan konsentrasi dalam bahan
campuran. Laboratorium Farmakognosi menentukan bahan baku
dan bahan setengah jadi secara fisik apakah sesuai SAM untuk selanjutnya
ditandai kelolosan uji farmakognosi untuk dilakukan proses produksi jamu. Tugas lainnya adalah membuat herbarium basah
dan kering dari simplisia yang masih utuh sebagai contoh standar baku PT. Air Mancur. Mengumpulkan data untuk syarat
pendaftaran produk jamu baru dan mendokumentasikan tentang tanaman obat dari
segi botani baru dan tanaman dari segi botani kultur
teknis. Fungsi
Laboratorium Farmakognosi menyangkut determinasi, isolasi dan pemurnian setiap
zat yang terkandung dalam simplisia dan melakukan pengembangan pemeriksaan ke
arah sintesa dari zat berkhasiat yang telah diisolasi laboratorium Fitokimia.
b. Laboratorium Fitokimia
Pengawasan bahan baku oleh laboratorium ini
yaitu memeriksa kadar zat yang terkandung dalam simplisia secara destruksi,
destilasi dan ekstraksi atau sesuai dengan prosedur penetapan sesuai
spesifikasi dari masing-masing bahan. Kadar zat yang diperiksa diantaranya
adalah kadar tanin, minyak atsiri, minyak lemak,
alkaloid, kumarin, kurkumin, dsb. Pemeriksaan kuantitatif untuk bahan baku di laboratorium fitokimia yaitu memastikan kandungan
kadar dari simplisia yang sudah distandarisasi sesuai dengan SAM, pemeriksaan
di laboratorium ini dilakukan secara reaksi kimia. Pemeriksaan untuk bahan
setengan jadi termasuk kontaminasi oleh logam berat, kadar
air dan kadar abu.
Tugas lain meliputi penentuan berat jenis,
rotasi optik, indeks bias, pH zat berkhasiat dari bahan baku
serta menetapkan kadar bahan pembantu.
c. Laboratorium Mikrobiologi
Pemeriksaan mikrobiologi meliputi produk setengah jadi
maupun produk jadi. Pemeriksaan produk jamu serbuk dan obat luar dalam
bentuk cair antara lain jumlah angka bakteri, jumlah
kapang/khamir dan bakteri patogen.
Laboratorium Mikrobiologi unit Palur
menggunakan metode hitungan cawan atau Por Plate (metode taburan) untuk
memeriksa total mikroba dan untuk mengidentifikasi adanya bakteri Escherichia
coli dan Salmonella.
d. Laboratorium Fabrikasi
Laboratorium sebagai pusat keluar masuk bahan yang akan
diperiksa. Kegiatan yang dilakukan antara lain
pemberian nomor batch, kode produksi setelah bahan diperiksa sesuai spesifikasi
masing-masing di laboratorium pengawasa mutu dan telah ditandai kelolosan uji.
Pemeriksaan untuk produk bentuk serbuk yaitu memeriksa derajat kehalusan
memakai cara pengayakan mess 120 atau sesuai
spesifikasi serbuk yang dianalisa. Memeriksa derajat
kehalusan serbuk, sifat serbuk dalam penyeduhan dan serbuk yang berlendir dalam
jangka waktu tertentu.
Untuk produk dalam
bentuk kapsul, tablet, pil, obat luar dalam bentuk padat dilakukan uji waktu
hancur, uji kekerasan dan keseragaman bobot. Tugas lainnya antara lain memeriksa dan ikuti mengawasi kandungan zat aktif
berkhasiat dalam produk dan menentukan tanggal kadaluarsa untuk uji stabilitas.
Yang dilakukan lainnya yaitu stabilitas kemasan, pemeriksaan stabilitas fisik
dari produk baru yang akan diproduksi.
Laboratorium fabrikasi berfungsi
sebagai tempat menyimpan arsip, mencocokkan tiket atau kemasan sesuai SAM
(Standar Air Mancur), membuat proses verbal dari arsip laboratorium produk jamu
yang akan dimusnahkan.
e. Laboratorium Sentral Instrumentasi
Sampel
yang dikerjakan dilaboratorium Sentral Instrumentasi adalah :
1)
Simplisia
(Bahan alam yang siap diproses menjadi jamu)
2)
Produk
percobaan dari R & D ( Research and Development)
3)
Produk
jadi
4)
Stabilitas
produk jadi
5)
Bahan
mutu
6)
Kemasan
7)
Produk
pesaing
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pengertian obat adalah suatu bahan
atau paduan bahan-bahan yang dimaksudkan untuk digunakan dalam menetapkan
diagnosa, mencegah, mengurangkan, menembuhkan penyakit atau gejala penyakit,
luka atau kelainan badaniyah dan rohaniyah pada manusia atau hewan, memperelok
bagian badan.
Pengertian obat Tradisional adalah bahan atau ramuan bahan,
yang berupa bahan dari tumbuhan, bahan dari hewan, bahan mineral, sediaan
galenik, atau campuran dari bahan-bahan tersebut, secara tradisional yang telah
digunakan berdasarkan pengalaman.
B.
Saran
1. Jika mempunyai perusahaan farmasi,
hendaknya dikembangkan agar dapat tumbuh sukses secara maksimal
2. Jaga kedisiplinan, kebersihan, dan
keamananm agar produk yang dihasilkan maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.airmancur.co.id
http://www.princessmomokawaii.blogspot.com/2009/